Bima Raya

Mengabarkan Lebih Luas

Gubernur Agustiar: Huma Betang Night Jadi Sarana Pelestarian Budaya dan Penggerak Ekonomi

Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, menyampaikan sambutan. Foto: MMC KALTENG

BIMARAYA, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) kembali menggelar kegiatan Huma Betang Night (HBN) di kawasan Bundaran Besar, Palangka Raya, pada Sabtu malam (12/7/2025). Acara yang rutin digelar setiap malam Minggu ini menjadi magnet hiburan sekaligus wadah pelestarian budaya serta penguatan ekonomi kerakyatan.

Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Huma Betang Night bukan sekadar hiburan, namun juga bagian dari upaya pelestarian kearifan lokal melalui penampilan berbagai tarian tradisional, musik etnik, hingga band-band lokal.

“Kami juga berencana menghadirkan band papan atas dari ibu kota setiap bulannya,” ungkap Gubernur Agustiar, disambut antusiasme masyarakat yang memadati area acara.

Selain itu, Gubernur juga menyampaikan bahwa optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi fokus utama Pemprov saat ini. Ia menegaskan bahwa jika PAD terus meningkat, kegiatan HBN tidak hanya akan terus dilaksanakan rutin di Palangka Raya, tetapi juga akan diperluas ke daerah lain seperti Sampit, Kapuas, Barito, hingga Pangkalan Bun.

“Kalau PAD meningkat, saya pastikan kegiatan Huma Betang Night akan terus dilaksanakan setiap malam Minggu. Namun untuk di Palangka Raya, tetap akan berjalan rutin,” ujarnya optimis.

 

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mengajak masyarakat untuk meramaikan Jalan Sehat pada 27 Juli 2025, yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Hari Jadi Provinsi Kalteng.

“InsyaAllah tanggal 26 Juli nanti kita akan mendatangkan Raffi Ahmad dan rombongan. Lalu pada 27 Juli, kita akan jalan santai bersama,” ajaknya.

 

Sementara itu, Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen Gubernur dalam menyediakan ruang publik yang humanis dan inklusif, khususnya bagi pelaku seni dan budaya.

“Kita berupaya menggerakkan roda perekonomian melalui Huma Betang Night ini. Harapannya, masyarakat turut mendukung dengan membeli produk UMKM lokal agar terjadi perputaran ekonomi,” jelasnya.

Leo juga menyampaikan data yang cukup menggembirakan. Berdasarkan catatan panitia, peredaran uang selama pelaksanaan HBN setiap malam Minggu mencapai Rp400 hingga Rp500 juta.

“Ini menunjukkan bahwa roda ekonomi kita berjalan baik, UMKM semakin aktif, dan masyarakat bisa menikmati sajian kreativitas di Bundaran Besar,” pungkasnya.

Dengan kombinasi antara seni, budaya, dan kegiatan ekonomi, Huma Betang Night kini menjelma sebagai ikon baru ruang publik Kalteng yang tidak hanya menghibur, tapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas. (red)
Foto: MMC Kalteng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini