Bima Raya

Mengabarkan Lebih Luas

Tarian Sebagai Bahasa Budaya: CKCM 2025 Bangkitkan Semangat Kolaborasi Seniman Lokal

PALANGKA RAYA, BIMARAYA – Komitmen dalam membangun ekosistem seni tari terus digaungkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah. Melalui UPT Taman Budaya Kalimantan Tengah, bekerja sama dengan Dapur Tari Abib, sukses digelar Workshop Tari dalam rangkaian Central Kalimantan Choreographer Meeting (CKCM) 2025, Kamis (10/07/2025) di Gedung Seni Rupa Taman Budaya Kalteng, Palangka Raya.

Mengusung tema “Lepas Landas – Narasi Tari Kontemporer Kalimantan Tengah”, kegiatan ini menjadi ruang eksplorasi bagi para pelaku seni tari untuk memperkaya pengetahuan, menajamkan konsep koreografi, dan memperluas jejaring kesenian di Bumi Tambun Bungai.

Acara dibuka secara resmi oleh Plt. Sekretaris Disbudpar Kalteng, Yosias, yang hadir mewakili Plt. Kepala Disbudpar, Seniriaty. Dalam sambutannya, Yosias menekankan pentingnya workshop ini sebagai sarana pengembangan kreativitas seni dan pelestarian budaya.

“Workshop ini merupakan salah satu upaya penguatan budaya nasional dengan memberikan ruang ekspresi bagi para pelaku seni. Ini bagian dari menjaga ekosistem budaya, sekaligus mendorong seniman untuk mengembangkan, melestarikan, dan mempromosikan seni budaya daerah,” ujar Yosias.


Ia juga mengajak seluruh peserta untuk aktif dalam mengikuti kegiatan dan memanfaatkan momen ini sebaik mungkin.

“Silakan ajukan pertanyaan, serap setiap ilmu dari para narasumber. Jadikan ini bekal untuk terus berkarya dan membawa seni rakyat Kalimantan Tengah semakin maju,” tegasnya.

 

Apresiasi tinggi juga datang dari pelaku seni lokal. Salah satunya, Dwi Anggoro Prasi, Owner Sanggar Bawi Bahalap, yang menyampaikan pentingnya ruang belajar seperti CKCM.

“Saya sangat mengapresiasi CKCM ini. Seniman Palangka Raya sangat membutuhkan ilmu yang lebih luas, terutama di luar tradisi lokal. Harapan saya, kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja, tapi bisa terus berlanjut dengan narasumber dan peserta yang lebih banyak ke depannya,” ujarnya saat diwawancarai usai kegiatan.

Sementara itu, Abib Habibi Igal, selaku Direktur Program CKCM, dalam laporannya menyebutkan bahwa workshop ini diikuti oleh 75 peserta dari 15 komunitas seni di Kota Palangka Raya, serta perwakilan dari luar kota seperti Barito Timur dan Kotawaringin Timur.

Workshop ini bukan sekadar forum berbagi ilmu, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam merancang masa depan tari kontemporer Kalimantan Tengah yang berbasis pada kekayaan tradisi dan keberanian bereksperimen.

Dengan lahirnya gagasan-gagasan baru dari generasi muda koreografer lokal, CKCM 2025 menjadi wujud nyata optimisme akan masa depan seni pertunjukan Kalimantan Tengah yang lebih dinamis dan membumi. (Abi/Bayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini