Bima Raya

Mengabarkan Lebih Luas

Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Wildae D. Binti Dorong Pelestarian Budaya Lewat Sendratari Rubui Manawang

Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Wildae D. Binti bersama Kepala Balai Pelestarian Budaya Wilayah Xll (Kalteng dan Kalsel), Riris Purbasari, saat wawancara pada awak media, Sabtu (10/05/2025) Foto : Ist

BIMARAYA, PALANGKA RAYA – Sebuah pertunjukan sendratari yang unik dan sarat makna bertajuk “Rubui Manawang” telah digelar di Panggung Teater Terbuka UPT Taman Budaya Provinsi Kalimantan Tengah, Jl. Temanggung Tilung XIII, Palangka Raya, Sabtu (10/05/2025).

Karya ini mengusung tema besar “Artificial Intelligence dan Jejak Spiritual Nini Punyut Dayak Ma’anyan”, menggabungkan kekayaan budaya lokal dengan sentuhan teknologi modern.

Sendratari ini merupakan hasil kolaborasi antara seniman tradisional Kalimantan Tengah dan kreator-kreator muda yang mengeksplorasi kecerdasan buatan dalam pertunjukan seni. Menghadirkan visual yang memukau serta alur cerita yang menyentuh, Rubui Manawang mengangkat sosok Nini Punyut sebagai simbol spiritualitas dan warisan budaya Dayak Ma’anyan, dihadapkan dengan realitas dunia digital dan teknologi canggih masa kini.

Foto salah satu penampilan pada pergelaran Sendratari “Rubui Manawang”

Pertunjukan ini menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya yang dikemas secara inovatif agar relevan dengan perkembangan zaman. Proyek ini digarap oleh tim kreatif yang melibatkan nama-nama seperti Adiah Chandra Sari, Wildae D. Binti, Benny M. Tundan, Agus Siswadi, dan Baya Asie, serta kolaborasi berbagai sanggar seni dari Kalimantan Tengah.

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala UPT Taman Budaya, Wildae D. Binti, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, dr. Seniriaty, MMKes menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini.

Menurutnya, sendratari ini menjadi langkah nyata dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan daerah, khususnya legenda- legenda yang berasal dari Kalimantan Tengah.

“Marilah kita jadikan momen ini sebagai upaya menambah wawasan tentang kebudayaan dan legenda Kalimantan Tengah. Dengan semangat kebersamaan dan tekad yang kuat, kita yakin mampu memperoleh hasil terbaik,’ ucap Seniriaty dalam sambutan tertulisnya.

la juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, khususnya pelaku seni dan budaya, dalam mempertahankan eksistensi kebudayaan bangsa.

Pemprov Kalteng, kata dia, terus memberikan perhatian besar terhadap pembinaan seni budaya daerah yang menjadi bagian integral dari kebudayaan nasional. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para pengelola sanggar seni untuk terus meningkatkan kualitas dan kreativitas mereka, sekaligus menjadi daya tarik wisata, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sesi Foto Bersama

Kepala Balai Pelestarian Budaya Wilayah Xll (Kalteng dan Kalsel), Riris Purbasari, turut hadir dalam acara tersebut. la menyampaikan bahwa seni dan budaya Kalimantan Tengah kini semakin dikenal luas, terlebih dengan adanya media sosial yang mempercepat penyebaran informasi.

“Seni budaya Kalimantan Tengah sangat menarik dan layak terus diangkat. Harapan kami, pemerintah dan masyarakat dapat bersama-sama menjaga dan memajukannya,” ujar Riris. Sendratari “Rubui Manawang” menjadi bagian dari agenda rutin Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah yang bertujuan tidak hanya melestarikan seni budaya, tetapi juga menjadikannya sebagai pilar utama dalam pengembangan ekonomi kreatif di daerah. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini