Melalui Bincang Sore Bersama Media, BI Kalteng Paparkan Strategi Menjaga Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
BIMARAYA, PALANGKA RAYA – Di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global, perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III 2025 mencapai 5,04 persen secara tahunan (year-on-year).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah, Yuliansyah Andrias, menyampaikan bahwa tren positif ini diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun. Ia menilai, sinergi kebijakan antara pemerintah dan Bank Indonesia menjadi faktor penting yang menjaga laju pertumbuhan.
“Ke depan, kami meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif, ditopang kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia yang terus mendorong akselerasi ekonomi,” ujar Yuliansyah dalam acara Bincang Sore: Ngobrol Bareng Bank Indonesia dengan Media Kalteng di Executive Lounge BI Kalteng, Selasa, 11 November 2025.
Sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 4,75 persen. Kebijakan ini sejalan dengan sasaran inflasi 2,5±1 persen, menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, serta menopang momentum pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
Yuliansyah juga menyoroti peran penting belanja pemerintah yang terus menjadi pendorong utama permintaan domestik.
“Pemerintah terus menjadi motor utama pertumbuhan, khususnya melalui kebijakan fiskal yang ekspansif dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, di tingkat daerah, perekonomian Kalimantan Tengah masih ditopang oleh sektor industri pengolahan dan pertambangan. Namun, aktivitas ekspor dan impor menunjukkan penurunan. Berdasarkan data BI, ekspor Kalteng pada periode Januari–September 2025 tercatat US$2,55 miliar, turun 14,21 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara impor menurun 47,22 persen menjadi US$28,34 juta.
Kendati demikian, Yuliansyah tetap optimistis terhadap prospek ekonomi, baik di Kalteng maupun nasional.
“Nilai tukar rupiah diprakirakan tetap stabil didukung komitmen BI menjaga stabilitas, imbal hasil yang menarik, inflasi rendah, dan prospek pertumbuhan yang baik,” tegasnya.
Acara Bincang Sore tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian menuju dua agenda besar BI Kalteng, yakni Temu Responden dan Mitra Kerja Bank Indonesia 2025 serta Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025. (red)



















Tinggalkan Balasan