Gubernur Agustiar: Pertanian Bukan Sekadar Ekonomi, Tapi Soal Harga Diri Bangsa
BIMARAYA, PANGKALAN BUN – Ribuan peserta dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah memadati kawasan Sport Center Pangkalan Bun, Sabtu (2/8), dalam pembukaan Pekan Daerah (PEDA) Petani Nelayan XIV tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, di GOR Pangeran Ratu Alamsyah.
Rangkaian pembukaan diawali dengan defile kontingen peserta dari seluruh kabupaten/kota, yang menampilkan kekayaan budaya dan kekompakan petani-nelayan. Puncak acara ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur, disaksikan oleh kepala daerah se-Kalteng, sebagai simbol dimulainya PEDA XIV.
Dalam sambutannya, Gubernur Agustiar Sabran menegaskan bahwa pembangunan sektor pertanian dan perikanan bukan sekadar urusan ekonomi, tetapi menyangkut harga diri dan masa depan bangsa. Ia mendorong sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas akar rumput dalam memperkuat kedaulatan pangan.
“Membangun pertanian bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga martabat dan masa depan bangsa. Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas petani, kita menuju kedaulatan pangan yang tangguh,” ujar Agustiar.
Bupati Kotawaringin Barat, Hj. Nurhidayah, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada daerahnya sebagai tuan rumah. Ia mengajak seluruh peserta dan masyarakat untuk bersama menyukseskan gelaran tersebut.
“Kami merasa terhormat karena Kabupaten Kotawaringin Barat dipercaya sebagai tuan rumah. Selamat datang di Kota Manis Pangkalan Bun, mari bersama kita sukseskan PEDA ke-14 ini,” katanya.
Kegiatan PEDA XIV dijadwalkan berlangsung hingga 7 Agustus 2025. Selain menjadi ajang seleksi untuk menuju Pekan Nasional KTNA di Gorontalo tahun depan, PEDA juga diharapkan menjadi ruang konsolidasi dan pertukaran pengetahuan antarpelaku pertanian dan perikanan di Kalimantan Tengah.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Agustan Saining, turut hadir dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.
“Kegiatan seperti ini penting karena membuka ruang kolaborasi lintas sektor. Ketahanan pangan tidak bisa dilepaskan dari keberlanjutan hutan dan lingkungan. Kami dari sektor kehutanan siap mendukung para petani dan nelayan dalam menjaga ekosistem yang sehat dan produktif,” jelasnya. (redaksi)
Foto: IST
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan