Gerdayak Dukung Penuh Kebijakan Gubernur Kalteng Tertibkan Truk ODOL, Kecam Narasi Provokatif GSJT
BIMARAYA, PALANGKA RAYA – Dukungan terhadap kebijakan tegas Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran dalam menertibkan truk Over Dimension dan Over Loading (ODOL) terus mengalir. Kali ini datang dari Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah yang secara tegas menyatakan sikap mendukung langkah strategis tersebut.
Ketua Umum DPP Gerdayak Nasional Kalteng, Yansen A. Binti, menyampaikan bahwa langkah Gubernur Agustiar sangat penting untuk menjaga kualitas infrastruktur jalan dan menjamin kenyamanan masyarakat dalam berlalu lintas.
“Kami dari Gerdayak Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah mendukung penuh kebijakan dan langkah strategis Bapak Gubernur Haji Agustiar Sabran untuk menindak para truk-truk ODOL. Karena ini menyangkut stabilitas infrastruktur dan kenyamanan masyarakat,” ujar Yansen saat ditemui di Gedung Juang, Palangka Raya, Minggu (20/07/2025).
Ia menilai, keberadaan truk ODOL selama ini telah menyebabkan kerusakan parah pada jalan-jalan utama di Kalteng. Pemerintah daerah pun telah mengeluarkan anggaran besar dalam beberapa tahun terakhir untuk perbaikan jalan.
“Kerusakan itu menimbulkan kerugian besar. Karena itu Gubernur mengambil kebijakan melaksanakan operasi penertiban, dan kami sangat mendukung,” tambahnya.
Namun demikian, Yansen juga mengecam keras narasi provokatif dari kelompok yang mengaku sebagai Gerakan Sopir Truk Jawa Timur dan Jawa Tengah (GSJT) yang dianggap mencoba memprovokasi dan mengadu domba antar daerah.
“Kami mengecam keras ancaman dari kelompok sopir yang mengatasnamakan GSJT. Jangan coba-coba mengadu domba. Kita di sini menjunjung tinggi persatuan dalam bingkai NKRI,” tegasnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Dr. Effrata, S.Pd., M.Si, seorang pengamat adat dan budaya Kalimantan Tengah. Ia menyoroti narasi-narasi berbau provokasi yang beredar, khususnya dari pihak yang menyuarakan perlawanan terhadap kebijakan penertiban.
“Ucapan seperti ‘mari kita lawan, kita menang’ itu tidak pantas. Ini negara kesatuan, dan Kalimantan Tengah selalu terbuka bagi saudara-saudara kita dari luar daerah. Tapi jangan sampai memancing ketegangan,” ucap Dr. Effrata.
Ia juga menekankan bahwa masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya masyarakat Dayak, memiliki sumber daya manusia (SDM) yang tinggi dan tidak mudah diprovokasi oleh retorika yang memecah belah.
Langkah Gubernur Kalteng dalam menertibkan truk ODOL dinilai sebagai upaya serius untuk menjaga aset daerah dan memberikan rasa aman serta nyaman bagi seluruh warga, tanpa diskriminasi dan tanpa kompromi terhadap pelanggaran aturan. (Abimanyu/redaksi)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan