Dialog Lima Sungai Teguhkan Palangka Raya Kota Sastra
BIMARAYA, PALANGKA RAYA – Dewan Kesenian Kota Palangka Raya (DKPR) menggelar Dialog Lima Sungai dalam rangka Festival Sastra Palangka Raya Volume 1 Tahun 2025 di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya, Kamis (30/10/2025). Mengusung tema “Meneguhkan Kembali Sungai sebagai Suar Sastra Masa Kini dan yang Akan Datang”, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dr. Alman Pakpahan, S.H., M.H., mewakili Wali Kota Palangka Raya.
Dalam sambutan tertulisnya, Wali Kota Palangka Raya menyampaikan apresiasi kepada DKPR atas inisiatif menyelenggarakan festival sastra perdana ini. “Semoga kegiatan ini memperkuat semangat literasi dan pelestarian budaya lokal kita. Selamat mengikuti seluruh rangkaian acara, semoga suasana dan kreativitas senantiasa terjaga dan menghasilkan karya-karya inspiratif,” ujar Alman membacakan pesan Wali Kota.
Ketua Dewan Kesenian Kota Palangka Raya, Tris Sofia Wartina, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali Palangka Raya bukan hanya sebagai kota administratif, melainkan juga ruang peradaban di mana karya budaya sungai-sungai Kalimantan tumbuh dan hidup.
“Bahasa, musik, dan seni tradisional yang mencerminkan jati diri kita harus dipertahankan. Kami berharap ada regulasi, seperti peraturan wali kota, yang mewajibkan pemutaran musik atau tarian daerah di hotel dan tempat umum,” ujar Tris.
Ia menegaskan, tanpa dukungan pemerintah, upaya DKPR akan sulit terwujud. Karena itu, pihaknya berencana menjalin kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memperkuat pelestarian seni dan budaya di Kalimantan Tengah, khususnya Kota Palangka Raya.
Tris juga menyampaikan apresiasi kepada panitia, komunitas sastra, dan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Palangka Raya atas dukungan mereka dalam menghidupkan ruang-ruang kreatif. “Kami percaya kegiatan ini bukan sekadar dialog, tetapi langkah awal membangun jejaring sastra antar sungai, antar generasi, dan antar wilayah di Palangka Raya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival, Dr. Imam Qalyubi, S.S., M.Hum., menjelaskan bahwa Dialog Lima Sungai bertujuan memperkuat peran sastra di kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. “Kami ingin menjadikan Palangka Raya semakin dikenal sebagai kota budaya dan kota sastra. Dialog ini bukan hanya soal puisi, tetapi juga bagaimana puisi bisa terintegrasi dengan pariwisata,” ucap Imam.
Dengan semangat literasi dan pelestarian budaya lokal, Festival Sastra Palangka Raya Volume 1 diharapkan menjadi tonggak lahirnya generasi baru pencinta sastra dan menjadikan Palangka Raya sebagai pusat kreativitas budaya sungai di Kalimantan. (red)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan