Bersama Kapolda dan Forkopimda, Gubernur Agustiar Pastikan Sinergi Lintas Instansi Hadapi Musim Hujan dan Banjir
BIMARAYA, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran bersama Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan dan unsur Forkopimda lainnya menghadiri Apel Gelar Pasukan dalam Rangka Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di Provinsi Kalteng Tahun 2025. Apel digelar di Lapangan Barigas Polda Kalteng, Rabu (5/11/2025).
Apel Gelar Pasukan dalam Rangka Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025 digelar serentak se-Indonesia.
“Yang di Jakarta dipimpin langsung oleh Bapak Kapolri dan seluruh wilayah di Polda dan Polres-Polres,” ujar Kapolda Kalteng kepada awak media seusai kegiatan.
Adapun tujuan kegiatan ini, menurut Kapolda, untuk mengecek kesiapan personel, kesiapan Sarpras, serta bagaimana koordinasi dan kolaborasinya dengan instansi terkait.
“Sehingga kita bisa melakukan upaya-upaya pencegahan dan juga penanggulangan secara cepat dengan respon yang cepat, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan juga apabila terdampak bencana,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan data BMKG, sebanyak 5 wilayah di Kalteng berpotensi banjir pada tahun ini. Pada tahun 2024 lalu, banjir melanda Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur, dan Barito Selatan. Namun pada tahun 2025 ini, banjir di antaranya berpotensi terjadi di Kapuas, Katingan, dan Seruyan.
“Tetapi mungkin itu juga mengantisipasi di beberapa tempat yang juga memang sering banjir,” imbuh Kapolda.
Sementara itu, Gubernur Kalteng Agustiar Sabran beserta jajaran juga sudah menyiapkan personel dan bantuan-bantuan dalam rangka mengantisipasi terjadinya banjir, termasuk menyiapkan dapur-dapur umum. Selain itu, seluruh titik rawan banjir juga sudah dipetakan dan disiapkan bantuan sosialnya.
Kapolda menambahkan, “Kita juga nanti akan mengaktifkan pemberian penyuluhan masyarakat untuk mengantisipasi banjir supaya jangan terdampak benar, mungkin juga ikut melihat bagaimana saluran-saluran di lingkungan, untuk juga dicek, dibersihkan. Kemudian, juga mengantisipasi supaya tidak terlalu berdampak kepada mereka, di lingkungan juga menyiapkan tempat-tempat evakuasi.”
Apel Gelar Pasukan ini melibatkan kurang lebih 2850 personel, terdiri dari sekitar 600 personel Polri, 25 personel Yon 830 Isen Mulang, 24 personel Brigif 86 Mandau, 30 personel Basarnas, 30 personel Satpol PP, 30 personel Tagana, 30 personel Dishub, 30 personel Dishut, 30 personel Dinkes, 30 personel Masyarakat Peduli Api, 30 personel Manggala Agni, dan 30 personel BPBD Provinsi Kalteng.
Dalam amanat Kapolri yang dibacakan Kapolda Kalteng dipaparkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di dunia karena berada di wilayah Ring of Fire. Data BNPB hingga 19 Oktober 2025 mencatat 2606 kejadian bencana alam nasional yang menyebabkan korban jiwa, kerugian ekonomi, dan kerusakan fasilitas umum.
Saat ini, berdasarkan data BMKG, hampir 44% wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan dengan potensi meningkatnya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, angin puting beliung, dan gelombang tinggi. Fenomena La Nina yang diperkirakan terjadi hingga awal 2026 juga memerlukan kewaspadaan berlapis dari seluruh unsur penanggulangan bencana.
Kapolri dalam amanatnya juga menekankan 8 poin penting yang harus dipedomani TNI/Polri dan seluruh stakeholder, antara lain meningkatkan deteksi dini, memastikan kesiapan Sarpras, memberikan edukasi masyarakat, menggelar simulasi secara berkala, dan memperkuat empati dalam pelayanan saat penanganan bencana. (red)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan