Bima Raya

Mengabarkan Lebih Luas

Melalui Coaching Clinic 7, Pemprov Kalteng Dorong Layanan Sanitasi Berkelanjutan di Seluruh Daerah

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng, Herson B. Aden didampingi Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Yohanna Endang. (Foto: Bayu)

BIMARAYA, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) kembali melaksanakan Coaching Clinic 7 Implementasi Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dalam rangka mendukung Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Kegiatan ini digelar di Aula Bapperida Provinsi Kalimantan Tengah, Kota Palangka Raya, Kamis (6/11/2025).

Kegiatan dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng, Herson B. Aden, yang hadir mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung.

Dalam sambutannya, Herson menjelaskan bahwa Coaching Clinic 7 merupakan tahapan penting dalam implementasi Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), sekaligus tindak lanjut dari kegiatan Coaching Clinic 6 yang sebelumnya dilaksanakan pada 13–14 Agustus 2025 di tingkat provinsi.

“Kegiatan ini menjadi bagian dari Milestone 4, yaitu penyelenggaraan layanan sanitasi berkelanjutan. Melalui tahapan ini, kita melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembangunan sanitasi, termasuk uji coba model layanan skala lebih luas di tahun 2025,” ujarnya.

Lebih lanjut, Herson memaparkan bahwa kegiatan ini juga meninjau perkembangan pelaksanaan SSK di sejumlah kabupaten di Kalimantan Tengah. Beberapa daerah saat ini telah memasuki fase berbeda dalam pelaksanaan Milestone 4.

“Untuk tahun ini, progres tahun kedua diikuti Kabupaten Lamandau dan Katingan, progres tahun ketiga oleh Kabupaten Murung Raya dan Barito Timur, progres tahun keempat oleh Kabupaten Barito Selatan dan Sukamara, serta progres tahun kelima oleh Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat,” jelasnya.

Herson menegaskan bahwa Program PPSP merupakan upaya terintegrasi dari pemerintah pusat hingga daerah untuk mempercepat pembangunan dan layanan sanitasi yang mencakup pengelolaan air limbah domestik dan persampahan.

“Program ini bertujuan mengarusutamakan pembangunan sanitasi agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati akses layanan yang layak dan berkelanjutan,” tegasnya.

Ia menambahkan, Coaching Clinic kali ini juga dimaksudkan untuk menjadi forum evaluasi bersama, guna mengukur efektivitas program dan menyusun langkah strategis ke depan.

“Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan masukan dan saran dari Pokja PPAS provinsi dan pusat terhadap pelaksanaan PPSP tahun berjalan, sekaligus menjadi bahan evaluasi dari berbagai aspek,” terangnya.

Selain itu, kegiatan juga membahas rencana kerja Pokja tahun 2026, serta pemenuhan readiness criteria untuk kegiatan tahun 2026 hingga perencanaan tahun 2027–2028.

“Seluruh Pokja dari Kabupaten Gunung Mas, Barito Utara, Lamandau, Katingan, Murung Raya, Barito Timur, Barito Selatan, Sukamara, Kotawaringin Timur, dan Kotawaringin Barat akan memaparkan hasil pemantauan, evaluasi, serta kesiapan mereka untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya,” tutup Herson. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Exit mobile version